Sunday, 12 May 2013

GAMBAR nenen MONAHARA TERPANCAR DI LENSA@ kamera





Monday, April 8, 2013

PANASSS!!! nenen Manohara terpancar di lenser camera


Pastinya bapak-bapak, mas-mas dan abang-abang semua kepinggin mahu nonton nenen wanita cantik yang kontroversi yang berasal dari Indonesia, yang juga bekas isteri salah seorang kerabat diraja kelantan tidak lama dahulu.

Lihat sahaja foto dibawah, jangan malu-malu Pakkk!




*Jika mahu ngetahui tentang dirinya, teruskan kembali membaca seterusnya sampai ke bawah :
Manohara Odelia Pinot (lahir di Jakarta, 28 Februari 1992; umur 20 tahun) adalah seorang model Indonesia. Manohara memiliki darah campuran Amerika Serikat dan Bugis, Indonesia serta berkewarganegaraan ganda, Amerika Serikat dan Indonesia.
Nama Manohara mencuat di berbagai media massa Indonesia dan Malaysia pada pertengahan bulan April 2009, karena konflik yang terjadi dengan suaminya, Tengku Muhammad Fakhry Petra, putera ke-3 Sultan Kelantan, Malaysia.
Manohara lahir dari orang tua berkebangsaan Amerika Serikat, George Manz dan keturunan bangsawan Bugis, Daisy Fajarina. Setelah kedua orangtuanya bercerai, sang ibu menikah dengan Reiner Pinot Noack yang berkebangsaan Perancis. Manohara juga memiliki seorang saudari tiri yang berusia lebih tua, bernama Dewi Sari Asih.
Manohara adalah seorang model. Di usianya yang masih muda, ia berhasil menjadi salah satu 100 Pesona Indonesia menurut Majalah Harper's Bazaar.
Manohara bertemu dengan Tengku Fakhry di Perancis pada bulan Desember 2006, saat jamuan makan malam oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia. Terjalin hubungan di antara keduanya, dan pada 26 Agustus 2008 Manohara dan Tengku Fakhry menikah di Malaysia. Setelah menikah, Manohara mendapat gelar Cik Puan Temenggong dan menjadi anggota dari keluarga kerajaan Kelantan.
Dua bulan kemudian, Manohara memutuskan kembali ke Jakarta dan tidak mau kembali ke Malaysia. Ia dikabarkan mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari suaminya. Ia juga meminta sang suami memenuhi janjinya menggelar pesta pernikahan di Jakarta. Tengku Fakhry kemudian menjemput Manohara, membelikan mobil sebagai hadiah ulang tahun, serta mengajak Manohara beserta keluarganya untuk umrah bersama.
Ketika selesai umrah pada 9 Maret 2009, Tengku Fakhry segera membawa istrinya kembali ke Malaysia.
Kasus ini semakin mendapatkan perhatian dari para wartawan mengenai tuduhan penculikan Manohara oleh seorang pangeran Malaysia, di Jakarta pada April 2009. Pemerintah Indonesia melalui pejabat Kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur selanjutnya meminta penjelasan dari Pemerintah Malaysia mengenai dugaan pencekalan tersebut.
Pada hari Minggu 31 Mei 2009, Manohara tiba kembali di Indonesia bersama dengan ibunya dari Singapura. Melalui konferensi pers, Manohara menyatakan bahwa ketika ia bersama keluarga Kerajaan Kelantan sedang berada di Singapura untuk menjenguk Sultan Kelantan yang tengah berobat di Singapura, ia berhasil lolos dari penjagaan pengawal Kesultanan Kelantan. Dengan bantuan aparat Singapura dan staf diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat, Manohara berhasil bertemu dengan ibunya yang saat itu juga sedang berada di Singapura. Manohara bersama ibunya segera kembali ke Indonesia. Manohara menyatakan bahwa segala tuduhan penculikan dan penganiayaan yang dilayangkan ibunya kepada suaminya adalah fakta. Manohara juga menyatakan tidak bersedia kembali ke Kelantan dan menyatakan niatnya untuk bercerai dari Tengku Fakhry.
Pengadilan Syariah Malaysia memerintahkan Manohara Odelia Pinot untuk kembali kepada suaminya Tengku Temenggong Kelantan, Tengku Muhammad Fakhry Sultan Ismail Petra, dan membayar RM 1.2 juta yang dipinjamnya, setelah gagal mengajukan pertahanan atau menghadiri kasus pengadilan. Jika Manohara tidak kembali kepada suaminya, pengadilan tersebut menganggapnya telah derhaka nusyuz atau tidak taat, dan oleh karena itu tidak layak memperoleh apa pun dari suaminya.
Pengadilan tidak dapat menerima argumen bahwa uang sejumlah RM 1.112.250 adalah hadiah dari Tengku Muhammad Fakhry, berdasarkan tidak tampilnya Manohara di depan seluruh proses pengadilan.
Tengku Fakhry menyatakan bahwa uang bukanlah masalah dan yang penting adalah martabat dan reputasi. Ia berkata bahwa ia terpaksa memulai proses hukum untuk membersihkan namanya atas tuduhan penyiksaan fisik dan seksual yang tak berdasar, yang bermaksud merendahkan dirinya di mata anggota keluarga kerajaan, pemerintah dan masyarakat.
Dalam semua kasus, pihak Tengku Fakhry menyatakan bahwa pengacara Manohara bersikap non-koperatif dan hanya berpegang pada kabar angin; dan bahwa pihak wanita tidak dapat menghasilkan bukti untuk mendukung tuduhan mereka.
Daisy Fajarina mengatakan bahwa keluarganya sudah siap menghadapi konsekuensi mengabaikan perintah Pengadilan Syariah Malaysia, termasuk hilangnya hak istimewa Manohara sebagai Cik Puan Temenggong Kelantan, dan mereka pun tidak akan membayar kembali apa yang disebut utang tersebut.
Pada 20 Februari, Manohara kembali menjadi tajuk berita di Malaysia, ketika Manohara Odelia Pinot beraksi mesra mencium Amil Mohede.


Gitu lohhh...kisahnyaaaa.

No comments:

Post a Comment